Seorang
teman, Gede Widi, baru-baru ini berbagi motivasi di kelompok BB Hebat Group,
komunitas agen properti Century21 Hebat.
Berikut saya kutipkan isi motivasinya yang berjudul “Filosofi Hiu Dalam
Kehidupan”.
Untuk kulineri Jepang, ikan salmon lebih nikmat jika masih hidup saat hendak diolah daripada yang telah dibekukan. Para nelayan kemudian memasukkan salmon tangkapannya ke kolam buatan agar dalam perjalanan menuju daratan salmon-salmon tersebut tetap hdup. Namun banyak salmon yang mati di kolam buatan tersebut.Maka para nelayan itu memasukkan seekor hiu kecil di kolam tersebut. Ajaib! Hiu cilik tersebut “memaksa” salmon-salmon itu terus bergerak agar tidak jadi mangsa. Akibatnya jumlah salmon yang mati menjadi sangat sedikit.Diam membuat kita MATI!Gerak membuat kita HIDUP!Apa yang membuat kita diam? Saat tidak ada masalah dalam hidup dan saat kita berada dalam zona nyaman.Situasi seperti ini kerap membuat kita terlena. Begitu terlenanya sehingga kita tidak sadar bahwa kita telah mati.Apa yang membuat kita bergerak? Masalah, pergumulan dan tekanan hidup.Saat masalah datang, naluri membuat kita bergerak aktif dan berusaha mengatasi semua pergumulan hidup. Di saat-saat seperti itu biasanya kita akan ingat Tuhan dan berharap kepadaNYA. Tidak hanya itu, kita menjadi kreatif dan potensi diri kita pun menjadi berkembang luar biasa.Kita bisa belajar banyak dalam hidup ini bukan pada saat yang nyaman dan tenang, tapi justru pada saat badai menyerang.
Saya
berasumsi, teman yang ahli memodifikasi sepeda motor ini pasti mendapatkan
motivasi ini dari sebuah sumber tertentu. Sayangnya ia tidak menyebutkan sumber
referensinya.
Bertahan
Hidup Karena Satu Sekoci Dengan Harimau
Kalau Anda
pernah menonton film Life of Pie,
Anda tentu bisa merasakan betapa menegangkan kisah yang dialami seorang anak
muda India, satu-satunya penumpang yang selamat setelah kapal yang membawanya
berlayar dari India ke Amerika dihantam badai dahsyat di tengah samudera dan
akhirnya karam.
Ia
mendapati dirinya selamat dan terapung-apung di atas sebuah sekoci. Namun, tak
dinyana, dalam sekoci yang sama juga ada seekor harimau. Tanpa kehadiran
binatang buas ini, mungkin nasibnya bisa berbeda. Ia bisa saja mati lemas
karena kelaparan.
Kehadrian
harimau itu membuatnya tertantang untuk bertahan hidup karena ia tidak mau mati
sia-sia jadi mangsa. Ia pun selalu bergerak menjauhi binatang buas itu. Pada
suatu titik, ia mendapatkan ide kreatif. Ia melakukan sesuatu yang akhirnya
menyelamatkan bukan saja dirinya tetapi juga harimau itu.
Apa
yang dia lakukan? Menangkap ikan. Selain untuk disantap sendiri, ia pun
memberikan ikan tangkapannya pada si harimau. Demikian, akhirnya harimau dan
Pie jadi sahabat sampai ia terdampar di sebuah pantai dan ditemukan oleh
penduduk sekitar.
Kisah
ini memiliki pesan moral yang sama dengan “Filosofi Hiu dalam Kehidupan.” Bahwa
tantangan membuat hidup kita jadi semakin hidup. Kita sering tidak menyadari
bahwa kesulitan hidup adalah juga anugerah yang merupakan motivasi yang memaksa
kita membuat terobosan sehingga bisa keluar dari kesulitan yang kita alami.