Senin, 16 Februari 2015

Menulis Fiksi Karena Suka Membaca

Semula tak pernah terlintas di benak saya kalau kemudian saya akan menekuni kegiatan menulis fiksi (baca: cerpen dan novel). Kenapa? Karena, seperti yang telah saya paparkan pada posting sebelumnya, saya merasa tidak berbakat untuk menulis fiksi.

Boleh dibilang proses kreatif saya dalam menulis fiksi adalah semata-mata merupakan dampak dari kegemaran saya membaca, terutama fiksi baik berupa cernak, cerpen, novel dan bahkan juga komik. Dari baca-bacaan tersebut rupanya (tanpa saya sadari) imajinasi saya terpicu untuk berkembang.

Dan pada titik tertentu saya tiba-tiba merasa bisa menulis fiksi sebagaimana tulisan-tulisan yang sudah banyak saya baca. Awalnya, saya mulai dengan menulis cerpen. Ternyata, memang, tak semudah yang saya bayangkan. Untuk mengawali paragraf pertama saja saya harus berjuang keras selama berjam-jam, padahal kepala sudah penuh dengan ide.

Begitulah, walaupun kita sudah punya gagasan untuk menulis fiksi namun kalau tak punya kemampuan untuk menuangkannya ke dalam bentuk tulisan, gagasan itu akan tetap jadi sekadar gagasan yang lama-lama punya kemungkinan untuk raib. Sayang, bukan?

Lalu apa kiat yang harus dimiliki agar hal itu dapat diatasi saat mulai menulis fiksi? Tak ada jalan lain kecuali biasakan diri menuangkan gagasan atau pikiran ke dalam bentuk tulisan, baik secara manual maupun dengan alat yang bernama komputer. Caranya? Gampang sekali, buatlah buku harian. Dengan buku harian kita akan terlatih menuangkan pengalaman sehari-hari ke dalam bentuk tulisan. Saya sudah membuktikan hal ini.

Dulu, waktu saya mulai tertarik menulis fiksi komputer belum banyak dikenal. Karena itu untuk melatih diri saya buat buku harian dengan tulisan tangan. Kalau sekarang, kebanyakan orang sudah pakai komputer untuk menulis. Bahkan untuk menulis buku harian secara online kini sudah tersedia banyak fasilitas berupa weblog yang lebih dikenal dengan nama blog.

Tunggu apa lagi? Kalau memang punya niat untuk menulis fiksi dan merasa belum begitu pede, kenapa tidak mulai dengan ngeblog? Ini bisa dilakukan dengan blogger, wordpress, friendster dan masih banyak yang lainnya. Kalau tidak mau dibaca orang lain tidak usah dipublikasikan. Fasilitas ini pun sudah disediakan oleh penyedia layanan blog.

Nah, bagi pemula, selamat belajar menulis fiksi!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar